BEAST

BEAST

16 Nov 2013

Berbagai makanan asing yang memasuki pasar Indonesia

Saat ini sering sekali kita jumpai restaurant atau tempat-tempat makan yang menjual makanan asing di sekitar kita. Entah itu restaurant, mini market, super market, franchise, dan produk makanan luar lain yang dipasarkan didalam negeri. Kita sudah dapat menemukan dan membeli produk-produk tersebut dengan sangat mudah dipasaran. Seperti misalnya berbagai makanan khas Jepang, Korea, Thailand, China yang sudah dijajakan di tempat-tempat perbelanjaan bahkan hingga sampai di tempat pendidikan, yakni di sekolah dan di kampus. Memang sasaran utama produk makanan luar ini adalah pelajar. Mengapa pelajar? Sebab pelajar memiliki jiwa dan rasa ingin tahu yang besar terhadap sesuatu yang baru. Tidak jarang saat ini makanan-makanan tersebut dijual sesuai dengan harga kantong pelajar.

Dilihat dari segi bagaimana larisnya makanan-makanan tersebut pada masyarakat kita, bukan tidak mungkin produk makanan dalam negeri dapat menurun drastis sebagai konsumsi masyarakat dalam negeri sendiri. Sementara pemerintah masih tetap membolehkan restaurant dan tempat makan tersebut berada disekeliling kita yang memungkinkan kita menemukan makanan tersebut dengan sangat mudah. Harga yang dirasa sesuai dengan kantong dan rasa yang berbeda dari makanan tradisional kita, membuat makanan ini sangat laris dipasaran. Padahal makanan tradisional kita seperti gado-gado, ketoprak, kerak telur, nasi uduk, dll sudah jarang sekali ditemukan disekeliling kita, makanan kita yang bersaing dengan makanan luar yang berada di dalam negeri sendiri. Apakah kita mau terus menerus mengkonsumsi makanan luar tersebut dan membuat makanan aseli kita hilang? Memberikan uang kita kepada orang asing yang seharusnya justru mereka yang memberikan pajak mereka karena mereka menumpang di Negara kita? Apakah kita mau memperkaya Negara lain dan mempermiskin Negara kita sendiri? Ini semua hanya hal kecil yang akan menjadi sangat buruk bila kita menyadarinya dan tidak peduli akan hal ini.

Menurut saya tentang hal ini, kita sebagai masyarakat dan generasi penerus harus lebih menyaring masuknya globalisasi yang sudah terjadi dan akan terus terjadi di dalam negeri ini. Dengan kita menyadari pentingnya menghargai makanan dan produk dalam negeri, kita akan membuat Negara kita ini bertahan dari globalisasi produk makanan luar. Ini memang hal kecil yang memang sadar dan tidak kita sadari terjadi. Saya menyadari hal ini ketika saya merasa sulitnya mencari makanan khas tradisonal kita. Bahkan kita lebih sering menemukan makanan china seperti capcay, kwetiau, siomay. Dan menurut saya, produk luar ini sudah sangat berlebihan untuk dipasarkan di Indonesia. Masayarakat Indonesia sediri jadi terbiasa membeli makanan luar tersebut tanpa memikirkan nasib dan efek pada makanan dalam negeri yang semakin berkurang dan susah ditemukan.

Saya menulis ini bukan untuk memberhentikan produk makanan luar yang masuk di Indonesia, tapi saya ingin supaya masyarakat dan pemerintah kita sadar terhadap hal yang terjadi pada kebiasaan masyarakat kita yang terus menerus mengkonsumsi makanan luar. Bagaimana nasib makanan aseli Indonesia bila pemerintah tidak menyaring dan membatasi masuknya produk-produk asing di Indonesia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar