BEAST

BEAST

28 Nov 2012

Gaza Today


SOSIAL : GAZA TODAY.
ISRAEL terus melakukan aksi brutal tanpa pandang bulu di Gaza. Akhir-akhir ini pesawat tempur F-16 milik Israel kembali melakukan serangan udara dan menembaki gedung dan warga sipil. Dari serangan ini, kembali tanah Palestina dibasahi oleh darah-darah para syuhada. Hingga kini korban tewas tercatat lebih dari 100 orang, mulai dari laki-laki, perempuan, orangtua, hingga anak-anak dibunuh dengan sadisnya.

Ratusan mayat menjadi saksi atas kekejaman dan kebiadaban Israel. Namun, Gaza harus kembali menangis, lantaran tentara muslim yang terdekat dengan Gaza tidak ada yang mau membantu untuk mengusir Israel. Para penguasa muslim pun hanya melakukan kecaman tanpa ada aksi nyata untuk mengusir Israel. Umat Islam seolah bungkam dan tak mau tahu. Bahkan, selang beberapa hari dari serangan brutal ini, menlu Israel berjabat tangan dengan penguasa Mesir, seolah Mesir memberikan restu untuk melakukan pembunuhan terhadap kaum Muslim Palestina. 

Sangat menakutkan melihat kondisi seperti ini, umat Islam tidak peduli dengan muslim yang lain. Bahkan mereka tega menyaksikan saudaranya dibantai oleh laknatullah Israel. Ini sebuah bukti nyata, umat Islam bertindak individualistis di bawah payung nasionalisme yang menjadi ikatan kita saat ini. Menurut Wikipedia, nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Maka, wajar sering muncul pernyataan, "Kita tidak usah mengurusi masalah Palestina, karena kita beda negara." Coba bayangkan jika kita yang ada pada posisi Palestina, apakah kita tidak menangis mendengar saudaranya sendiri berkata demikian? Padahal kaum muslim adalah satu tubuh.

"Umat muslim ibarat satu tubuh, jika tubuh yang satu sakit, maka tubuh yang lain pun akan merasakan sakit." (HR.Muslim)

Ini semua terjadi, tidak lain dan tidak bukan karena sekat nasionalisme. Sekat inilah yang menjadikan kita terpecah belah menjadi negara-negara kecil, yang membuat kita tidak peduli satu sama lain. Sudah saatnya kita campakkan nasionalisme, dan kembali pada ikatan yang fitrah, yaitu ikatan akidah Islam, yang bisa terwujud hanya dengan sistem Islam dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah. Dan hanya dengan Daulah Khilafah Islamiyah saja, kita bisa mempunyai tempat berlindung. 

"Sesungguhnya Imam/Khalifah itu laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung  kepadanya." (HR Muslim).

Permasalahan Gaza tidak akan pernah selesai, sebelum kita menerapkan Islam dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah. Hanya khilafah yang akan mampu untuk mengerahkah tentara muslim untuk Palestina dan hanya khilafah Islamiyah yang akan meilindungi Palestina dan seluruh umat muslim di dunia. Bukan kapitalisme, bukan pula nasionalisme!(Okezone.com)
Gaza City Kamis pagi (22/11) tak ubahnya Gaza City sebelum Israel memulai gempuran pada Rabu pekan lalu (14/11), semua kembali ke normal. Jalanan macet, toko-toko buka lagi, serta antrean panjang terlihat di bank dan anjungan tunai mandiri (ATM). 

Seperti dilaporkan BBC, sejumlah warga juga terlihat bersih-bersih. Perbaikan bangunan yang rusak karena hantaman misil Israel juga mulai dilakukan.

"Situasinya sangat bagus hari ini (kemarin). Kami kembali ke kehidupan normal," kata Hani Ramadeh, 40, seorang pedagang buah-buahan di Gaza City, kepada Reuters.

Normalnya kembali Gaza itu tak terlepas dari tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas -kelompok yang menguasai Jalur Gaza sejak 2007-dan Israel.


gaza.jpg
Figure 1. Gaza.


Sebagaimana diumumkan dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel Amr dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton pada Rabu tengah malam WIB (21/11), kesepakatan mengakhiri konflik yang telah menelan 160 korban jiwa di Gaza dan lima di Israel itu mulai dijalankan pada Kamis pukul pukul 01.00 WIB (22/11).

Mesir dan AS berperan besar atas tercapainya kesepakatan tersebut. Presiden Mohamed Morsi melobi Hamas, sedangkan Presiden AS Barack Obama menekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.   

Berdasar kesepakatan itu, Israel harus menghentikan semua serangan ke Gaza dari udara, laut, dan darat serta berhenti melakukan pembunuhan kepada sejumlah individu. Sebaliknya, Hamas dan semua faksi di Palestina juga harus menghentikan serangan roket ke wilayah Israel.

Dalam waktu 24 jam setelah gencatan dijalankan, harus dimulai negosiasi untuk mengakhiri blokade Israel atas Gaza sehingga lalu lintas orang dan barang ke Gaza tak terhambat. Kedua pihak juga harus menjamin kepada Mesir sebagai mediator kesepakatan itu untuk tak melanggarnya. Jika ada pelanggaran, Hamas dan Israel harus segera mengambil tindakan.

Dalam 90 menit pertama setelah kesepakatan itu dijalankan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim masih ada tiga tembakan roket dari Gaza ke wilayah mereka. Dua di antara tiga roket itu berhasil dirontokkan "Kubah Besi", sistem pertahanan antirudal mereka. Namun, The Independent mencatat total ada 18 roket yang ditembakkan kedua pihak dalam kurun waktu tersebut.

Di Tepi Barat, wilayah Palestina yang dikuasai Fatah, kelompok Palestina moderat yang didukung AS, Israel juga menangkap 55 orang yang dituding terlibat operasi teror. Dua warga Palestina bahkan terbunuh dalam aksi tembak-menembak yang mengiringi penangkapan masal itu.

Dengan kata lain, ganjalan memang masih ada di sana sini. Karena itu, kendati berusaha menahan diri, para petinggi Hamas dan Israel masih terkesan saling mengancam. 

Kendati gencatan senjata itu masih seperti api dalam sekam, warga Gaza dan Israel toh tetap merayakannya. Suasana kegembiraan itu terutama terasa di Gaza. Jalanan yang semula sepi karena para penduduk memilih bersembunyi di perlindungan mendadak dipenuhi konvoi warga.

Tanpa memedulikan pesawat tanpa awak Israel yang masih berseliweran, sebagian di antara warga Gaza itu menembakkan senapan ke udara sebagai luapan kebahagiaan.

"Hari ini (kemarin) sungguh berbeda. Kopi pagi terasa berbeda dan saya merasa kami memulai sebuah tahap baru," kata Ashraf Diaa, 38, seorang insinyur di Gaza City, kepada Associated Press.

Kini tahap selanjutnya adalah implementasi pembukaan blokade Israel atas Gaza yang berlangsung sejak Hamas memenangi pemilu di wilayah  seluas 40 kilometer x 10 kilometer tersebut pada 2007.

Tujuannya, berbagai bantuan internasional yang menumpuk di Rafah -perbatasan Gaza dengan Mesir- bisa segera didistribusikan.

Sumber-sumber di kalangan diplomat di Jerusalem menyebutkan, pencabutan blokade bakal dilakukan secara bertahap. Diawali penarikan sekitar 60 ribu pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan Gaza. Tahap berikutnya, pencabutan larangan lalu lintas orang dan perdagangan barang. (JPNN.com)

Setelah delapan hari perang antara pejuang Palestina dengan tentara Israel, dengan kekuatan yang ditunjukkan pejuang Palestina hingga mendobrak jantung Kota Tel Aviv dan Tel Rabe', akhirnya gencatan senjata disepakati kedua belah pihak.
Militer dan pemerintah Israel mengakui kekalahan, karena banyaknya korban yang berjatuhan di pihak mereka. Apalagi muncul desakan dari warga Yahudi yang memprotes kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Memang benar, pihak pejuang dan warga Gaza pun menjadi korban serangan Israel, yang mengakibatkan gedung pemerintah dan rumah warga sipil hancur diterjang roket yang diluncurkan baik melalui drone (pesawat tanpa awak) maupun pesawat tempur jet F-16. 
Tercatat dalam sejarah, baru kali ini pejuang Palestina berhasil membuat Tel Aviv panik tiada tara. Dan baru kali ini pejuang Palestina menunjukkan kekuatan mereka kepada pihak Israel, yang berujung pada permintaan Israel untuk gencatan senjata. 
Tidak hanya sekali permintaan gencatan senjata diajukan langsung oleh Israel, akan tetapi pejuang Palestina sempat beberapa kali menolak gencatan senjata tersebut. Setelah membuat panik Tel Aviv, akhirnya pejuang Palestina menerima gencatan senjata bersyarat atas garansi pemerintah Mesir, yaitu Presiden Muhammad Mursi.
Berikut sejumlah syarat gencatan antara Hamas-Israel: Pertama, selama gencatan senjata pihak Israel dilarang melakukan pengeboman yang mengakibatkan tewasnya warga Gaza. Kedua, Israel dilarang melakukan intimidasi atau operasi pembunuhan terhadap petinggi Palestina, khususnya di Jalur Gaza. Dan ketiga, pencabutan blokade yang masih berlangsung di Jalur Gaza. 
Untuk permintaan yang ketiga ditolak oleh pemerintah Israel dan hingga saaat ini blokade masih berlangsung di Gaza. Hal ini terlihat berdasarkan pantauan kontributor ROL sekaligus relawan MER-C Indonesia di Jalur Gaza, Abdillah Onim. Hingga saat ini para relawan masih sulit untuk masuk ke Gaza, demikian pula dengan bantuan lainnya.
Keberhasilan yang diraih oleh pejuang Palestina sehingga melemahkan kekuatan tentara Israel ini tidak lain atas bantuan dari seluruh pihak, terutama negara-negara Islam baik Arab maupun non-Arab. 
Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniyah, dalam pidatonya mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang telah mendukung perjuangan Palestina. “Kami ucapkan terima kasih kepada Turki yang mendukung secara moril. Juga kepada negara-negara Arab, Iran, Malaysia, dan Indonesia,” kata Haniyah.
Pembangunan RSI berlanjut
Setelah kesepakatan gencatan senjata atau pemberhentian perang, kondisi Jalur Gaza mulai pulih. Warga sudah memulai aktivitas mereka kembali, pasar mulai ramai, sekolah dan kegiatan perkantoran juga kembali normal. 
Saat perang berlangsung selama sepekan lebih, pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Distrik Beit Lahiya, Gaza utara, sempat diistirahatkan sementara waktu, mengingat lokasi RSI yang berdekatan dengan perbatasan Gaza-Israel—sekitar dua kilometer. 
Sehari setelah gencatan senjata, para tukang yang didatangkan dari Indonesia langsung beraksi kembali untuk melakukan pembangunan RSI. Dan hingga saat ini, pembangunan RSI terus berlangsung.
Dr Mufed selaku Menteri Kesehatan Palestina di Jalur Gaza dan para dokter yang bertugas di Rumah Sakit Asy-Syifa sempat menanyakan bagaimana pembangunan RSI kepada para relawan MER-C.
Para relawan pun menegaskan pembangunan RSI akan terus berlanjut sesuai dengan komitmen MER-C sesuai dan amanah rakyat Indonesia. Peran RSI di Gaza sangat vital dan harus segera diselesaikan agar dapat dimanfaatkan oleh rakyat Gaza, khususnya warga Gaza utara.
Dr Mufed tak menampik jika keberadaan RSI di Gaza utara sangat dibutuhkan, mengingat sulitnya evakuasi korban menuju RS Asy-Syifa di pusat Kota Gaza, jika Israel melancarkan serangan lagi. “Jika RSI sudah berdiri, maka pasien yang dari Gaza utara tidak lagi dievakuasi ke Asy-Syifa, namun langsung dirawat di RSI,” kata Mufed. 
Mewakili seluruh rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza, Dr Mufed mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada rakyat dan pemerintah Indonesia. “Semoga RSI segera berdiri dan dapat melayani warga Gaza,” ujarnya.
(REPUBLIKA.CO.ID, GAZA)
Warga Palestina yang berada di wilayah Gaza menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Iran. Selama serangan Israel ke Gaza yang berlangsung 8 hari, Iran dinilai berperan besar membantu rakyat Palestina melawan Israel lewat senjata-senjata yang dikirimkannya.

Tidak tanggung-tanggung, ucapan terima kasih ini disampaikan melalui sebuah baliho raksasa yang dipasang di tiga lokasi persimpangan jalan utama di wilayah Gaza. Baliho tersebut bertuliskan bahasa Arab maupun bahasa Inggris yang berbunyi: 'Thanks and gratitude for Iran'. 

Pada baliho tersebut juga tercetak bendera kedua negara. Demikian seperti dilansir Press TV, Kamis (29/11/2012).

Diketahui bahwa Iran mensuplai senjata bagi kelompok-kelompok perlawanan Palestina. Salah satunya, senjata canggih berupa roket Fajr-5. 

Roket inilah yang menghantam wilayah Tel Aviv dan al-Quds (Yerusalem) saat krisis Gaza berlangsung belum lama ini. Roket-roket ini ditembakkan oleh militan di Gaza sebagai balasan atas serangan udara Israel yang menewaskan 166 warga Palestina dan melukai 1.200 orang lainnya.

Krisis Gaza diakhiri dengan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas pada 21 November malam. Sejak saat itu, seluruh serangan harus dihentikan tanpa terkecuali.

Sementara itu, pekan ini bantuan kemanusiaan dari Organisasi Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) siap untuk dikirimkan ke wilayah Gaza melalui wilayah pantai. Direktur IRCS urusan internasional, Shahabeddin Mohammadi Eraqi menyatakan, pihaknya mempersiapkan bantuan bagi rakyat Palestina yang membutuhkan, sesuai dengan yang didata oleh Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina di Gaza.—NPH.

Pengertian Ilmu Sosial Dasar (ISD)


Pengertiam Ilmu Sosial Dasar (ISD).

·          >> Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah social yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social. pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah – masalah yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori – teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah)

·        >> ISD adalah ilmu pengetahuan yang membahas masalah sosial dari berbagai aspek ilmu pengetahuan yang pembahasaannya searah atau mendukung dengan apa yang terkait dalam isd. Ilmu sosial dasar bukanlah ilmu yang disiplin tersendiri, karena isd tidak mempunyai obyek tesendiri dalam pengembangannya. Tetapi, isd juga bukan gabungan dari ilmu-ilmu sosial lainnya karena masaing-masingnya mempunyai obyek-obyeknya sendiri sehingga sangat tidak mungkin untuk dipadukan. Maka dari itu isd hanya khusus dirancang untuk perguruan tinggi.

v  Ilmu Sosial dasar mencakup segala Bidang dalam kehidupan, Maka dari itulah Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

Note : repost dari beberapa blog.
Credit not mine.