BEAST

BEAST

1 Jul 2013

Analisis Wirausahawan Sukses diIndonesia: PT. PERTAMINA (Karen)

Tugas Kewirausahaan (Softskills)
1.      Kapan kasus memulai usahanya? Dimana? Apakah dengan usaha yang sama dengan yang sekarang?
Ø  Karen mulai menapaki karirnya di sektor energi, khususnya bidang perminyakan, semenjak lulus dari Teknik Fisika ITB pada 1983 silam. Perjalanan karirnya dimulai dari perusahaan minyak Mobil Oil Indonesia hingga 1996 atau ketika perusahaan tersebut diakuisisi oleh Exxon Mobil. 
Bakat kepemimpinan dan pengalamannya di bidang migas mulai mendapat perhatian lebih sejak Desember 2006. Karen diangkat sebagai salah satu staf ahli oleh Ari H. Soemarno, tidak lain adalah Dirut Pertamina sendiri saat itu. Pada Maret 2008, ganti pemerintah Indonesia yang mengangkatnya sebagai Direktur Hulu, menggantikan Sukusen Soemarinda. Belum genap setahun menjabat sebagai Direktur Hulu, Karen telah mengampu amanat sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan Direktur Utama PT Pertamina. 

2.       Apakah dia mengembangkan usahanya sebagai usaha mandiri?
Ø  Tidak. Dia hanya diangkat menjadi Direktur PT. Pertamina sedangkan Pertamina sendiri adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pemerintah mendirikan sebuah perusahaan minyak nasional pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMIN menjadi PERTAMINA pada 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan UU No. 8 pada 1971, yang menempatkan PERTAMINA sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara.

3.       Sumber modal awalnya adalah dana sendiri atau dari luar? Berapakah jumlahnya?
Ø  Modal Perusahaan Perseroan (PERSERO) yang ditempatkan dan disetor pada saat pendiriannya, berasal dari seluruh kekayaan Negara yang tertanam dalam Pertamina, termasuk kekayaan Pertamina yang tertanam pada anak perusahaan dan perusahaan patungan (joint venture) Pertamina pada saat berlakunya Peraturan Pemerintah ini.
Ø  Jumlah modal dasar Pertamina adalah Rp 200.000.000.000.000,- (dua ratus triliun rupiah).
4.       Dimana di pada saat awal memasarkan produknya?
Ø  Indonesia.

5.      Apakah dengan menjual produk yg sama?
Ø  Ya. Antara lain: Bahan Bakar Minyak, Gas, Pelumas, dan Petrokimia.

6.       Siapa pemilik usaha tersebut dari sejak awal hingga sekarang?
Ø  Pertamina adalah perusahaan energi nasional yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Kuasa Pemegang Saham

7.       Apa bentuk kepemilikannya?
Ø  BUMN.

8.       Berapa tenaga kerja yg dipekerjakan dari awal hingga saat ini?
Ø  -

9.       Apakah ada orang yg ditunjuk sebagai ketua atau koordinator dalam kegiatan usaha? Bagaimana cara penunjukan ketua/koordinator tersebut?
Ø   

10.   Pernahkah ada prestasi yg dicapai oleh usaha tersebut?
Ø  Corporate Image Award 2012, Indonesia Sustainable Business Awards 2012, Top Brand 2012, Best Deal 2011, Emerging Markets Award, Indonesia GCG Award, ISRA 2011.

11.  Apakah sistem manajemen yg dituju sampai sekarang?
Ø  Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan

12.   Menurut anda, apakah usaha tersebut sukses? Gunakan tujuh aspek kelayakan usaha!
Ø   

13.   Apakah menurut anda, akan bertahan lama dan berkembang? Jelaskan alasan nya!

Ø  Ya. Karena PT. Pertamina adalah milik Negara yang asetnya juga berasal dari warga Negara Indonesia yang berarti sudah menjadi penjualan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakatnya, dan PT. Pertamina adalah satu-satunya perusahaan yang menjual bbm dari Indonesia sendiri.

Pengusaha Sukses 5 Orang di RT

Nama: Maryadi
Alamat : Jl. Asyibaniyah. RT/RW 03/01. No. 65
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Umur: 43
Pekerjaan: Ketua RT

Nama: Farel
Alamat: Jl. Asyibaniyah. RT/RW 03/01. No. 84
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Umur: 37
Pekerjaan: Usaha Baju

Nama: Endah
Alamat: Jl. Asyibaniyah. RT/RW 03/01. No. 68
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 55
Pekerjaan: Wirausaha Warung

Nama: Ningsih
Alamat: Jl. Asyibaniyah. RT/RW 03/01. No. 92
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 49
Pekerjaan: Wirausaha Makanan

Nama: RS. Harjito
Alamat: Jl. Asyibaniyah. RT/RW 03/01. No. 90
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Umur: 46
Pekerjaan: Wirausaha Makan

Makalah Wirausaha: 9 Aspek Usaha pada seseorang

RS. Harjito. Kelahiran Jakarta, 07 Maret 1966. Memiliki usaha Chinese food yang bertempat di Otista, Jakarta Selatan. Tempat yang diberi nama dengan “Kedai Gaul Feza”. Ia baru memulai usaha kecil ini, tetapi sebelumnya sudah pernah mencoba beberapa usaha Franchises seperti, Crepes, RFC, Semerbak Coffee. Tetapi semua usaha itu kurang memungkinkan memiliki untung lebih baginya, maka ia mencoba usaha sendiri dan usaha tersebut dijalankan oleh beberapa karyawannya. Menurutnya usaha tersebut juga belum terlihat perkembangan yang melonjak, tetapi Ia tetap berusaha dengan usahanya tersebut supaya dapat mencapai apa yang ia inginkan bahkan lebih dari itu. Usahanya tersebut telah berjalan selama 9 bulan, dengan membangun konsep yang sesuai dengan anak muda karena usahanya berdekatan dengan sebuah kampus. Usaha kuliner yang dirintisnya ini memiliki 3 karyawan tetap dan memiliki tugas masing dalam usahanya.
9 Konsep yang telah diterapkan oleh RS. Harjito:
1.      Peluang Usaha Baru
Peluang usaha baru adalah proses dimana seseorang/sekelompok orang melakukan kerja usaha. Kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya di ambil atau dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan mendapat keuntungan. banyak peluang yang di siasiakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kreatif serta berani mengambil risiko itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.

Banyak peluang yang tersia – siakan sehingga berlalu begitu saja hal itu terjadi karena tidak semua orang atau manusia dapat melihat peluang dan jika mereka melihatpun belum tentu berani untuk memanfaatkan peluang tersebut. hanya seorang wirausahawan yang bisa berfikir kreatif serta berani dalam mengambil risiko dengan tanggap dan cepat untuk memanfaatkan peluang itu.
Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan terdapat konsekuensi oleh pengambil keputusan itu. namun jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, dan jika gagal maka itu adalah bagian dari risiko yang harus dihadapi, meskipun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang berharga bagi seorang wirausahawan agar dapat bekerja lebih baik sehingga mendapatkan keuntungan dari hasil kerja dan peluang yang telah ia manfaatkan tersebut.

Konsep yang telah dijalankan RS. Harjito adalah ia telah berusaha membuka usaha baru dengan modal pribadi dan dijalankan dengan beberapa karyawannya. Usaha yang tidak ada campur tangannya dengan pihak lain atau dengan membeli nama usaha lain, murni dengan nama asli RS. Harjito itu sendiri.


2.      Pembiayaan
Pembiayaan adalah dimana seorang wirausahawan menyediakan sumber daya (material/non material). Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain. Pembiayaan adalah suatu modal yang deiperlukan untuk membuat suatu usaha. Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha baru. Yang paling utama pembiayaan biasanya menggunakan uang modal, terkadang modal yang besar dibutuhkan untuk membuat suatu usaha baru.
Tujuan dan Fungsi Pembiayaan
a. Tujuan Pembiayaan
Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
b. Fungsi pembiayaan
Keberadaan bank syariah yang menjalankan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah bukan hanya untuk mencari keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman, diantaranya :
1. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.
2. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank konvensional.
3. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan

Masalah-Masalah Pembiayaan
Masalah yang dihadapi berkaitan dengan kesulitan yang bisanya dihadapi wiraswastawan diantaranya:
1. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
2. Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4. Preferensi dari pemodal
5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.
Dalam menentukan pembiayaan modal, wiraswasta harus menentukan jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan, disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tahapan pendanaan pengembangan bisnis adalah:
1. Pendanaan tahap awal
2. Pendanaan ekspansi atau perkembangan
3. Pembiayaan akuisisi dan laveraged buyouts.
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan sangat mahal didapatkan. Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih spesifik.
Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent sebagai laporan rugi laba dimasa depan.
Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel, tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cari lain. Pembagian kepemilikan saham merupakan cara lain untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Sebagian besar investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis resiko:
1. Resiko tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya modal
2. Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif\

Konsep yang telah dijalankan: RS. Harjito sendiri telah menggunakan modal usahanya dengan menggunakan modal sendiri tanpa menggunanakan pinjaman dari bank atau pun modal bersama dengan orang lain.


3.      Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.
Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
1.              Orientasi pada Konsumen
2.              Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
3.              Kepuasan Konsumen

Konsep yang telah dilakukan: Pemasaran yang telah dilakukan yaitu dengan mendirikan usaha tersebut tepat didekat kampus, yang artinya memungkinkan peluang usaha tersebut berjalan lancar.

4.      Kepemilikan
Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap usaha yang dimiliki/dijalani secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan (profit eriented). Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis dalam produksi yang tujuannya untuk menghasilkan barang dan jasa (product eriented). Jadi perusahaan merupakan bagian dari badan usaha; Perusahaan adalah alat badan usaha dalam upaya mencapai tujuannya, yaitu memperoleh keuntungan/laba.

Konsep yang telah dilakukan: Kepemilikan usaha tersebut adalah perusahan yang dimiliki dan di kelola oleh satu orang. Usaha dan pemiliknya adalah satu kesatuan dan sama di mata hokum dan sepenuhnya adalah milik RS. Harjito selaku orang yang mengeuarkan modal, ide, dan usaha baru.

5.      Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas). Sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik dan melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranansumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Konsep yang telah dilakukan: RS. Harjito memiliki tiga orang karyawan dalam usahanya, ia mempekerjakan karyawan tersebut untuk membantu mengurusi usaha barunya dan dia adalah sebagai orang yang mengontrol perkembangan usaha tersebut. Dan telah menetapkan perkerjaan mereka dalam bidangnya masing-masing dan memiliki tanggung jawab dan gaji yang sesuai.

6.      Organisasi
Organisasi Perusahaan adalah adanya orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan; tersusun dari jumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung; bekerja bersama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang; serta memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai.
 Definisi Organisasi Perusahaan (Kast & Rosenzweig) :
1. Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebih luas.
2. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tujuan.
3. Suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan & fasilitas.
4. Suatu subsistem struktural, yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang       terpadu.
5. Suatu subsistem psikososial, yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
6. Suatu subsistem manajerial yang merencanakan & mengendalikan semua usaha.
Konsep yang telah dilakukan: Seluruh karyawan sudah mendapat tugas dan wewenang serta kewajiban masing-masing dalam perusahaan. Serta peran utama RS. Harjito adalah sebagai pemilik serta orang yang mengatur dan mengawasi jalannya usaha tersebut dengan dibantu oleh karyawannya yang telah diberi tanggung jawab masing-masing untuk menjalankan kewajibannya.

7.      Kepemimpinan
kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain untuk bekerja dalam mencapai suatu tujuan umum dan kemudian memberikan mereka kekuatan dan kebebasan dalam pencapaiannya. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam kepemimpinan wirausaha, antara lain:
1. Pemimpin yang baik harus mampu memengaruhi orang lain dengan memberikan teladan, member pandangan masa depan, melakukan bimbingan atau konsultasi dan member motivasi.
2. Seorang pemimpin usaha, selain harus pandai memotivasi karyawan juga harus pandai membangun system yang mendorong karyawan untuk terus-menerus mau bekerja keras demi tercapainya tujuan perusahaan.
3. Seorang wirausahawan harus terus-menerus mengasah kemampuan kepemimpinannya agar mampu mengelola dan mengembangkan bisnisnya, melalui pemanfaatan waktu dan tenaga orang lain.
4. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan, sehingga para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kapada karyawan atau seorang karyawan yang diangkat menjadi pemimpin pada posisi tertentu yang bisa saja mewakili dan bertindak atas nama dia.
Banyak pendekatan, perspektif, dan definisi untuk menjelaskan bagaimana sesorang dikatakan sebagai pemimpin dan memiliki jiwa kepemimpinan. Pemimpin bukan orang yang dicintai-dikagumi, pemimpin itu nyata, pemimpin mempunyai pengikut dan pemimpin bukan jabatan.
Konsep yang telah dilakukan: RS. Harjito selalu menciptakan suatu tatanan dan keyakinan bagi para karyawan dan dengan bergairah mengejarnya, menghargai dan mendukung para karyawan, memberikan contoh kepada para karyawan, mengupayakan agar para karyawan selalu fokus pada tujuan yang menantang dan terus mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan tersebut, menyediakan sumber daya ysng dibutuhkan para karyawan untuk mencapai tujuan mereka, berkomunikasi dengan para karyawan, menghargai keragaman para karyawan, merayakan keberhasilan para pekerja, mendorong kreativitas di antara para pekerja, mempertahankan selera humor, dan serta menatap terus masa depan tanpa menyerah dan terus berusaha.

8.      Evaluasi Usaha
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi. Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
Tujuan evaluasi usaha Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Terdapat beberapa kegunaan dari evaluasi kelayakan usaha, yaitu:
1. Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya.
2. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan.
Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha :
1.      Analisa Aspek Pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
2.      Analisis Aspek financial
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatuperusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun fungsinya.

Konsep yang telah dilakukan: RS. Harjito selalu mengevaluasi hasil usahanya pada setiap akhir bulan sekali. Menghitung adanya peningkatan atau penurunan pada finansial, tenaga kerja, usaha, serta peluang usahanya tersebut ditiap bulan. Dan survey yang telah ia dapat selama 9 bulan usahanya berjalan ini adalah, terkadang pendapatannya meningkat tapi terkadang juga menurun. Semua itu tergantung dengan banyaknya mahasiswa yang membeli makanan disana, bila masa libur telah tiba biasanya usahannya hanya mendapat banyak pelanggan dari para perkerja saja.
9.      Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha. Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi.
Berikut ini akan dijelaskan tentang  tingkatan – tingkatan  yang ada pada pengembangan usaha yaitu :
1.      Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha  dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental.
a.       Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar  hal baru yang dikembangkan dari awal.
Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel  anda.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2.      Tingkat Komersial .
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru.  Dengan    demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah.
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial  adalah saluran  atau    setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen  seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan  terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat  rantai    nilai.
Pada  pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha /  bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah  mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau  dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk.  Sebuah seluruh  produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3.  Tingkat Korporasi .
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini  adalah tentang merger & akuisisi (M & A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen  budaya.

Konsep yang telah dilakukan: Dalam usahanya tersebut, belum banyak perkembangan yang terjadi dalam pengembangan usahanya. Tetapi beberapa yang sudah berkembang adalah jenis makanan yang mulai berekperimen sendiri dan berbeda dengan yang lain, dan ini menjadi salah satu cara untuk mengambil minat pengunjung untuk mencoba masakan baru dan beberapa paket  serta yang sengaja dibuat untuk untuk memperbanyak pelanggan. Dalam hal fasilitas, belum ada yang berubah dari awal berdiri hingga sekarang.

Makalah Kelompok: ( PEMASARAN )

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami. Sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang PEMASARAN.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.






Depok, Juni 2013




Penyusun









DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar           ……………………………………………………………….. i                                                                               
Daftar Isi                     ……………………………………………………………….. ii


Bab I   : Pendahuluan
                        1.1       Latar Belakang            ………………………………………. ..1
                        1.2       Rumusan Masalah       …………………………………………1
                        1.3       Tujuan Penulisan         …………………………………………1


Bab II : Pembahasan
                        2.1       Definisi Pemasaran                 …………………………………3
                        2.2       Permasalahan Pemasaran Wirausaha   ……………............……4
                        2.3       Unsur Pemasaran        …………………………………………4
                        2.4       Kendala Pemasaran     ……………………………............……6
                        2.5       Solusi Kendala Pemasaran      ………………………...........…10









BAB I
PENDAHULUAN


1.1               LATAR BELAKANG
Berwirausaha dapat memberikan manfaat ekonomi sepanjang waktu baik bagi diri sendiri ataupun perkembangan perekonomian suatu bangsa. Memulai usaha atau mengembangkan bisnis usaha yang sudah ada, sudah pasti memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian dan risiko yang tinggi. Risiko di dalam hal ini merupakan suatu kendala di dalam berwirausaha yang berasal dari berbagai macam faktor, salah satunya adalah aspek pemasaran yakni mengenai bagaimanakah cara produk kita dapat terjual dengan kuantitas yang tinggi, dikenal masyarakat luas dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang besar.
Di dalam berwirausaha haruslah memiliki kejelian di dalam melihat peluang pasar yang akan digunakan. Karena aspek pasar akan sangat mempengarui omset penghasilan dari suatu usaha yang dijalankan tadi, omset dari penghasilan itu sendiri tentunya juga akan menentukan berlangsung atau tidaknya suatu usaha yang dijalankan. akan tetapi sering kita jumpai para wirausaha kita sering tidak memperdulikan hal-hal yang berkaitan dengan strategi-strategi pemasaran, pada umumnya mereka hanya mengoptimalkan hal-hal mengenai produk secara keseluruhan baik kualitas ataupun varietas. Walaupun faktor produk juga merupakan faktor yang sangat penting di dalam berwirausaha, terkenalnya brand atau merk suatu produk tidak akan lepas dari aspek pemasaran itu sendiri, tetapi para wirausahawan pada umumnya tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab mengapa pemasaran produk mereka gagal.
Apabila suatu pemasaran produk di dalam berwirausaha mengalami kendala maka dapat ditafsirkan penjualan produk tadi akan tidak optimal bahkan usaha itu sendiri akan bangkrut dan mengalami kerugian yang besar. Berlandaskan dari hal-hal tersebut maka penulis di dalam makalah ini akan membahas mengenai upaya mengatasi kendala pemasaran di dalam berwirausaha yang diharapkan mampu memberi solusi di dalam mengatasi  kendala di dalam berwirausaha.

1.2               RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah seperti :
                  1.      Kendala – kendala apakah yang sering terjadi pada pemasaran?
                  2.      Definisi serta solusi dalam kendala pemasaran

1.3               TUJUAN PENULISAN
                    Ada pula tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah, seperti berikut :
1.            Memberikan solusi-solusi yang mungkin dapat meningkatakan pemasaran.
2.            Lebih memahami arti pemasaran dalam berwirausaha.
                  2.      Untuk mengetahui kendala-kendala yang ada dalam pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN


2.1       DEFINISI PEMASARAN
1.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
2.      Pemasaran adalah suatu  kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar.
3.      Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa.
Hasil dari suatu studi lintas negara yang dilakukan oleh James dan Akrasanee (1988) di dalam Tulus T.H. tambunan menyatakan di sejumlah negara ASEAN menunjukan bahwa pemasaran adalah termasuk growth constraints yang dihadapi oleh banyak pengusaha kecil dan menengah (masalah ini dijumpai tidak terlalu serius di Singapura). Studi ini menyimpulkan bahwa jika UKM yang di dalamnya terdapat para wirausahawan tidak melakukan perbaikan yang cukup di semua aspek-aspek yang terkait dengan pemasaran seperti kualitas produk dan kegiatan promosi maka sulit sekali bagi UKM untuk dapat turut berpartisipasi dalam era perdagangan bebas.
Definisi pemasaran sebenarnya tidaklah netral, pemasaran dapat didefinisikan tergantung pada pihak-pihak yang berada didalamnya. Beberapa definisi pemasaran sebagai berikut:
WY. Stanton, bahwa pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
H. Nystrom mendefinisikan pemasaran sebagai suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
Philip dan Duncan menjelaskan pemasaran adalah sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Marketing Association menjelaskan bahwa pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Kesimpulan yang dapat kita ambil bahwa pemasaran adalah konsep sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

2.2       PERMASALAHAN PEMASARAN DALAM BERWIRAUSAHA
Suatu jenis usaha yang mampu bertahan dalam menghadapi segala permasalahan yang ada dan mampu menang dalam persaingan bisnis adalah mereka yang mampu membaca peluang pasar dengan memenuhinya dan memproduksi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Suatu usaha yang berhasil mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa. Hal ini adalah tugas dari fungsi pemasaran untuk jeli membaca setiap peluang yang ada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya. Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan suatu usaha seperti pada UKM pada saat memulai usahanya. Di dalam hal ini para wirausahawan haruslah jeli dan mencari jalan yang dianggap paling jitu untuk mengantisipasi kegagalan pemasaran di dalam berwirausaha tersebut. Kesalahan Pemasaran pada dasarnya akan berpengaruh langsung terhadap omset penjualan suatu produk yang ditawarkan.


2.3       UNSUR-UNSUR PEMASARAN

1.         Produk-(Product)
Merupakan barang fisik, jasa ataupun kombinasi keduanya, yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Produk merupakan elemen marketing mix yang pertama yang perlu kita ketahui, untuk dapat menyusun bauran pemasaran selanjutnya yang sesuai dengan jenis produk tersebut.

2.         Harga/tarif (Price)
Merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan pelanggan untuk memperoleh produk hasil perusahaan. Dalam mempertimbangkan harga harus diperhatikan tingkat permintaan produk, perkiraan biaya produksi, harga produk pesaing, situasi dan kondisi persaingan serta pasar sasaran, Groth (Journal of management decision, 1995).

3.         Tempat(Place)
Merupakan perencanaaan dan pelaksanaan program penyaluran produk melalui lokasi pelayanan yang tepat, sehingga produk berada pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two level channels, dan multilevel channels ) sedangkan untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa/Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung.

4.         Promosi(Promotion)
Merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan publisitas yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan produk kepada para pelanggan (konsumen), sehingga para pelanggan (konsumen) termotivasi/terdorong untuk melakukan pembelian.
Orang (People); adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan.

5.         Sarana Fisik (Physical Evidence)
Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual, aroma, suara, tata ruang,dll.

6.         Proses(Process)
Mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.








2.4       KENDALA-KENDALA PEMASARAN
Di dalam kendala pemasaran di bagi menjadi dua aspek yaitu aspek internal dan aspek eksternal.

A.        Kendala Internal
Jika di lihat dari aspek internal permasalahan pemasaran di dalam berwirausaha yakni sebagai berikut :

1.         Perencanaan strategi pemasaran tidak matang.
Perencanaan strategi pemasaran sering tidak diperhatikan oleh para wirausahawan. Mereka melakukan distribusi pemasaran produk miliknya tidak berdasarkan aspek-aspek pemasaran tertentu dan tanpa direncanakan terlebih dahulu. strategi pemasaran tidak dibuat secara matang akan menimbulkan pemasaran tidak diorientasikan kepada pelanggan dan membuat produk tersebut tidak laku dijual.

2.         Target pasar yang terlalu lebar
Target pasar yang terlalu lebar pada dasarnya merupakan kesalahan di dalam perencanaan suatu usaha yang tidak dipertimbangkan terlebih dahulu. para pebisnis biasanya menetapkan tujuan target pemasaran kepada semua orang, mereka hanya berpikiran hanya ingin memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya di dalam usahanya itu tanpa memikirkan faktor-faktor lainnya. jikapun produk dan atau jasa yang ditawarkan bisa digunakan oleh semua orang, namun perlu kita ketahui tidak semua orang datang untuk membeli produk kita maka dari hal itu perlu ada spesifikasi pasar khusus untuk menempatkan produk kita dimana ditempat itu produk kita dibutuhkan oleh banyak orang.

3.         Target pasar yang salah
Target pasar yang salah merupakan suatu hal yang sering terjadi di dalam berwirausaha. Seharusnya perlu perencanaan yang matang sebelum menetapkan target pasar ataupun target konsumen. para wirausahawan kadang menjual produknya ke sasaran konsumen yang tidak tepat, hal ini membuat produk yang ditawarkan tidak diminati oleh konsumen. Misalnya, seorang pengusaha menjual produk lukisan dan target pasarnya adalah masyarakat di daerah pemukiman yang mereka berpenghasilan pas-pas-an ataupun pada daerah kumuh. Sudah dapat dipastikan omset penjualan produk mereka akan sangat rendah.

4.         Tidak melaksanakan bauran pemasaran (Marketing Mix) secara optimal.
Yaitu tidak ada pengujian efektivitas iklan, harga, kemasan produk. Biasanya seorang wirausahawan di dalam pembuatan iklan tidak efektif atau dalam kata lain dapat disebutkan iklan yang dibuat tersebut tidak membuat para konsumen yang berpotensi sadar akan barang atau jasa tertentu dan kebutuhan mereka akan barang dan jasa tersebut selain hal tersebut para wirausahawan kita biasanya tidak bisa memahami kebutuhan pelanggan. Seorang wirausahawan kadang tidak mengetahui apa yang paling penting buat pelanggan atau konsumennya. Walaupun, harga yang ditawarkan murah dan barangnya berkualitas, kadang seorang wirausaha tidak melaksanakan pelayanan yang baik cepat dan memuaskan. Selain hal tersebut kadang para wirausahawan tidak memperhatikan tempat atau lokasi di dalam hal penawaran produknya padahal hal ini sangatlah penting sebagai pendukung tingginya tingkat penghasilan para wirausahawan.

5.         Masalah pemasaran yang dipengaruhi oleh harga.
            Yang merupakan bagian dari bauran pemasaran, wirausahawan kita di dalam penawaran harga produknya sering memberikan penawaran harga yang tidak terjangkau, ataupun yang terjadi adalah kesalahan penetapan harga oleh para wirausaha. Dan menganggap harga merupakan variabel terpisah dari bauran pemasaran yang lain, bukan merupakan unsur intrinsik dari segi penentuan posisi pasar.

6.                     Sasaran dan tujuan yang kurang tepat.
            Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan yang akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka panjang.  Tujuan atau sasaran tersebut berisi pernyataan yang melibatkan manajemen dan program pemasaran pada arah yang terbatas. Sasaran atau tujuan  tersebut mudah mengalami perubahan oleh wiraswastawan  dan dianggap  bisa dikendalikan. Akan tetapi, harus dipahami bahwa tujuan dan sasaran  adalah berarti garis pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan  menunjukkan ketidakstabilan dan ketidakamanan bagian manajemen.


7.         Jumlah pemasok yang tidak mencukupi.
            Pemasok yang digunakan umumnya didasarkan pada sejumlah faktor,  seperti harga, waktu penyerahan, kualitas, bantuan manajemen, dan lain-lain. Pada beberapa kasus, di mana bahan mentah langka atau hanya ada beberapa pemasok bahan mentah atau suku cadang tertentu, wiraswastawan mempunyai kendali yang kecil atas keputusan. Karena harga pasokan,  waktu penyerahan, dan lain-lain mempunyai dampak pada banyak keputusan  pemasaran, penting sekali memasukkan faktor-faktor tersebut dalam rencana pemasaran.
           

8.         Manajemen yang tidak terorganisir.
            Sangat penting bagi suatu organisasi jika ingin memproduksi sebuah barang/jasa yang baru untuk memberikan tanggung jawab terhadap dampak dalam perencanaan pasar dari wiraswastawan. Banyak pemasaran yang di launching tanpa melakukan manajemen apapun. Hal ini berdampak fatal bagi para wiraswastawan.

9.         Recana finansial yang tidak diatur secara matang.
            Dalam sebuah pemasaran produk baru, hal yang paling penting adalah mengatur finansial serta memikirkannya secara matang dan rapi. Rencana finansial hendaknya menguraikan kebutuhan finansial dari usaha baru tersebut.


B.        Kendala Eksternal
            Sedangkan kendala eksternal pemasaran di dalam berwirausaha dapat di rinci sebagai berikut :

10.                   Tekanan-tekanan persaingan.
                        Baik di pasar domestik dari produk-produk serupa buatan UB dan impor, maupun di pasar ekspor. Saat ini, di Negara-negara Asia yang terkena krisis seperti Indonesia, Filipina dan korea selatan, masalah pemasaran bisa menjadi masalah serius, karena sebagai salah satu efek dari krisis tersebut akses ke kredit bank menjadi sulit (kalau tidak dapat dikatakan tertutup sama sekali).

11.              Kekurangan informasi yang akurat dan up to date. 
                        Mengenai peluang-peluang pasar di dalam maupun diluar negeri dan peraturan-peraturan mengenai tata niaga pemasaran regional atau internasional di dalam konteks AFTA, Masyarakat Eropa (UE) dan WTO / GATT dan aspek-aspek legal lain seperti kesepakatan-kesepakatan internasional mengenai larangan penggunaan buruh, anak-anak, lingkungan hidup, dan hak asasi manusia (HAM) yang dikaitkan dengan perdagangan internasional.

12.              Dumping dan Anti Dumping.
            Kebijakan ini membuat para pengusaha kita manjadi terhambat di dalam menembus pasar global atau paling tidak dapat mempertahankan pangsa ekspor ke luar negeri. Dengan kebijakan Dumping ataupun Anti Dumping negara tujuan ekspor para wirausahawan mampu menjual barang yang serupa seperti yang kita ekspor dengan harga yang lebih murah ataupun sebaliknya mereka membeli barang ekspor wirausahawan kita dengan harga yang sangat murah.


13.       Masalah pada lingkungan kebudayaan.
            Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada populasi menurut demografi (contohnya, dampak ledakan penduduk  atau pertumbuhan para manula dalam komposisi penduduk), perubahan  sikap (seperti cintailah produk buatan dalam negeri),  kecenderungan dalam  kecelakaan kerja, tuntutan upah minimum, kesehatan, dan nutrisi. Semuanya  mungkin mempunyai implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para ahli  tertentu mungkin tidak bisa dikendalikan (misalnya kelangkaan tipe manajer teknis). Wiraswastawan harus membangun tim manajemen efektif  dan memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.

14.       Timbulnya rasa persaingan ataupun lingkungan saing.
            Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman potensial  dari perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan harus bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan hendaknya membuat rencana pemasaran  yang menguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan.

15.       Kekurangan dan tidak meneliti bahan mentah yang dibutuhkan.
            Juga cukup sulit untuk meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan baik bagi wiraswastawan untuk membentuk hubungan kuat dengan pemasok dan sensitif terhadap ancaman adanya kelangkaan  bahan mentah. Jika terdapat kelangkaan bahan mentah, wiraswastawan  harus membuat perencanaan sumber alternatif dari bahan mentah tersebut. Banyak usaha pemula berakhir karena kelangkaan bahan  mentah. Mungkin sangat sulit mendapatkan sumber alternatif yang mapan. Akan tetapi, kesadaran akan resiko akan menyelamatkan wiraswastawan  dalam mempertahankan usahanya dan memungkinkan mereka mendiversifikasi usahanya atau menutup usaha sebelum mengalami kerugian besar.


            Dan berikut ini adalah beberapa masalah pemasaran yang sering timbul di sekitar kita, sebagai berikut :

16.       Rendahnya kemampuan tawar-menawar.
Kemampuan wirausaha dalam penawaran produk yang dihasilkan masih terbatas karena keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga ada kecenderungan produk-produk yang dihasilkan dijual dengan harga yang rendah.



17.       Kurang tersedianya informasi pasar.
Informasi pasar merupakan faktor yang menentukan apa yang diproduksi, di mana, mengapa, bagaimana dan untuk siapa produk dijual. Dengan keuntungan terbaik. Oleh sebab itu informasi pasar yang tepat dapat mengurangi resiko usaha sehingga pedagang dapat beroperasi dengan margin pemasaran yang rendah dan memberikan keuntungan bagi pedagang itu sendiri, produsen dan konsumen.

18.       Rendahnya kualitas sumber daya manusia
            Sumber daya manusia, khususnya untuk para wirausahawan di daerah pedesaan masih sangat rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini tidak pula didukung oleh fasilitas pelatihan yang memadai, sehingga penanganan produk masih belum baik.

19.       Kurang jelasnya jaringan pemasaran.
Produsen dan/atau pedagang dari daerah sulit untuk menembus jaringan pemasaran yang ada di daerah lain karena pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan pemasaran tersebut dan tempat kegiatan berlangsung tidak diketahui. Di samping itu, tidak diketahui pula aturan-aturan yang berlaku dalam sistem tersebut. Hal ini menyebabkan produksi yang dihasilkan mengalami hambatan dalam hal perluasan jaringan pemasaran.

20.       Berfluktuasinya harga.
Harga produksi hasil pangan yang selalu berfluktuasi tergantung dari perubahan yang terjadi pada permintaan dan penawaran. Naik turunnya harga dapat terjadi dalam jangka pendek yaitu per bulan, per minggu bahkan perhari atau dapat pula terjadi dalam jangka panjang. Pada saat musim produk melimpah harga rendah, sebaliknya pada saat tidak musim harga meningkat drastis.


2.5       SOLUSI KENDALA PEMASARAN
            Dari 20 kendala pemasaran yang telah dirumuskan diatas, maka kami ingin memberi 3 solusi dari 3 kendala yang ada. Solusi untuk masalah yang telah kami pilih diantaranya adalah :


1.                  SOLUSI : UNTUK KENDALA PEMASARAN NOMER 1 (STRATEGI PEMASARAN YANG TIDAK MATANG)

Sebelum seorang wirausahawan memasarkan suatu produk maka diperlukan suatu perencanaan yang jelas dan matang agar tidak terjadi kendala yang menyebabkan kerugian di dalam memproduksi suatu produk ataupun akibat yang bersifat negatif lainnya terhadap produksi seperti rendahnya omset pembelian oleh konsumen. Untuk mempertajam fokus dari rencana pemasaran, seorang wirausahawan harus mengenal pasar dengan sempurna. Untuk melaksanakan hal itu di dalam perencanaan pemasaran diperlukan berbagai langkah yang harus dilaksanakan  didalamnya yakni sebagai berikut :


A.                Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Seorang wirausaha seharusnya  melakukan penelitian atau riset pasar sebelum memulai usaha. Riset pasar haruslah diarahkan kepada aspek atau kebutuhan konsumen, yakni dapat diketahui melalui riset dengan aspek sebagai berikut :
1)        Berapa Usia Konsumen
2)        Jenis Kelamin (pria atau wanita)
3)        Apa pendidikan mereka
4)        Berapa penghasilan mereka
5)        Apa Jabatan mereka
6)        Apa yang menjadi pilihan mereka dalam membeli
7)        Produk, jasa-jasa pelayanan, dan manfaat apa yang mereka beli dari produk tadi
8)        Bagaimana pola beli konsumen
9)        Cara menarik konsumen (Promosi, iklan)
10)    Cara memperoleh lebih banyak pelanggan.

B.        Memilih pasar sasaran khusus (special target market)
Setelah seorang wirausahawan mengetahui mengenai sesuatu hal tentang produk yang diinginkan oleh konsumen maka langkah yang harus diambil oleh seorang wirausahawan selanjutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus yaitu pasar individual (individual market), pasar khusus (niche market), segmentasi pasar (market segmentation).

C.        Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan
Strategi pemasaran pada dasarnya sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada. Persaingan dapat berasal dari domestik ataupun dari luar ataupun pasar eksport maka dari itu diperlukan strategi-strategi tersendiri di dalam hal ini. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing :
1)         Berorientasi pada pelanggan (customer orientation) produk di buat  sesuai dengan kebutuhan konsumen atau produk dibuat seperti keinginan konsumen sehingga menciptakan kepuasan konsumen apabila produk tersebut di pakai.
2)        Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien dan tepat.
3)        Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan dan kenikmatan.
4)        Inovasi (innovation), yakni harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa maupun proses. Suatu produk diperlukan suatu inovasi di dalam strategi penjualannya agar pelanggan atau konsumen tidak bosan dengan strategi pemasaran yang telah dibuat sebelumya. Maka dari itu bagian pemasaran haruslah cermat di dalam melihat situsi pasar.
5)      Kecepatan (speed)  atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk: Kecepatan untuk menepatkan produk baru di pasar dan kecepatan memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan. (customer respone time)
6)      Pelayanan dan kepuasan pelanggan.

D.        Pemilihan strategi pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik para konsumen seharusnya para wirausahawan dapat merekayasa indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe, product, price, place, promotion.


2.         SOLUSI : UNTUK KENDALA PEMASARAN NOMER 4 (MELAKSANAKAN BAURAN PEMSARAN ATAU  MARKETING MIX SECARA TEPAT)
Cara pengusaha mempengarui konsumennya merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan secara matang serta perlu dilakukan tindakan-tindakan konkrit dan terprogram. Untuk keperluan tersebut pengusaha melakukan tindakan-tindakan yang dipadukan dan disebut Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Tindakan itu terdiri dari lima macam yaitu mengenai probe, Product, price, place dan promotion, perpaduan antara lima macam aspek tersebut merupakan senjata yang harus dimiliki oleh para wirausaha di dalam memasarkan produknya, yang akan diuraikan sebagai berikut :
           
A.    Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe
      Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe dilakukan dengan berbagai  cara yakni sebagai berikut :
1.      Berorientasi pada konsumen
Pada suatu usaha di dalam pengembangan pasar diperlukan suatu sikap yang menekankan kepada kepuasan para pelanggan ataupun konsumen.
2.      Kualitas
Agar produk yang diciptakan oleh para wirausahawan mampu diterima di pasar internasional maka seharusnya seorang wirausahawan mampu meningkatkan kualitas barang yang dibuatnya. Perbaikan kualitas suatu produk terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
3.      Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.
b.       Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c.       Tentukan jam kerja yang menyenangkan
d.      Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e.       Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit
4.      Inovasi
Perubahan pasar yang sangat cepat menuntut seorang wirausahawan harus secara terus menerus melakukan inovasi terhadap produknya, agar tidak ditinggal oleh para pelanggannya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim digunakan adalah bentuk produk baru, perbedaan teknik / cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.
5.      Kecepatan
Kecepatan disebut Time Compression management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu : mempercepat produk baru ke pasar, dan memperpendek waktu dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikannya.
6.      Pelayanan  dan Kepuasan Pelanggan
Seorang wirausaha haruslah mengetahui bahwa cara yang terbaik  untuk menarik dan mempertahankan pelanggan adalah menyajikan sebuah pelayanan yang baik yang tidak dapat disaingi oleh pesaing lainnya.

B.     Produk (product)      
      Pengusaha dapat mempengarui konsumennya lewat produk yang ditawarkan kepada konsumennya itu, maka dari itu produk haruslah dibuat dengan baik dan berkualitas agar produk diminati oleh para konsumen. Disamping itu seorang pengusaha dapat pula memberikan harga yang rendah serta memberikan diskon / potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.  

C.     Tempat (place)
      Tempat yang strategis, menyenangkan, aman dan efisien merupakan tempat yang menarik bagi konsumen.

D.    Harga (price)
      Wirausaha di dalam menentukan harga yang tepat haruslah memerlukan banyak pilihan yang berdasarkan pada informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Wirausaha harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menentukan harga. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yakni sebagai berikut:
                  1.      Biaya barang dan jasa.
                  2.      Permintaan dan penawaran pasar.
                  3.      Antisipasi volume penjualan produk dan jasa.
                  4.       Harga pesaing
5.      Kondisi ekonomi
      6.      Lokasi usaha
      7.      Fluktuasi musiman
      8.      Faktor psiklogis pelanggan
      9.      Bunga kredit dan bentuk kredit
      10.  Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan).      

E.     Promosi
      Promosi adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli. Tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan barang dan jasa agar diketahui, dibutuhkan dan diminta oleh konsumen. Komponen-komponen strategi promosi mencakup:
                  1.      Iklan, melalui media cetak(majalah, surat kabar) atau elektronik (radio, dll)
                  2.      Penjualan langsung.
                  3.      Promosi penjualan
                  4.      Publisitas.
                  5.      Waraniaga mempromosikan barang langsung.


3.         SOLUSI: UNTUK KENDALA PEMASARAN NOMER 12 (DUMPING/ANTI DUMPING ATAU BEKERJA SAMA DENGAN WIRAUSAHAWAN LUAR NEGRI)

                        Wirausaha dapat mengadakan kerja sama dengan pengusaha luar negeri, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan satu sama lainnya. Selain hal tersebut untuk masalah kebijakan-kebijakan ekspor yang menghambat perkembangan usaha dan telah ditetapkan oleh suatu negara pengimpor seperti dumping ataupun anti dumping dapat dipecahkan secara bersama-sama, agar masing-masing pihak tidak ada yang dirugikan. Selain hal itu seorang wirausaha dapat bekerja sama di dalam menciptakan produk bersama-sama, saling tukar menukar keahlian ataupun IPTEK agar produksi produk kita semakin maju dan menyebar di seluruh dunia.