BEAST

BEAST

16 Nov 2013

Badai Haiyan, Korban Tewas Capai 10.000 Jiwa

FILIPINA, suaramerdeka.com – Ribuan warga di Provinsi Leyte, yang terletak di bagian tengah Filipina tewas akibat amukan topan Haiyan yang menghantam Filipina, Sabtu (9/11). Tercatat hingga Minggu (10/11) angka korban tewas telah mencapai lebih dari 10.000 orang.

Reuters melansir ucapan pejabat polisi senior Filipina yang menyatakan kota-kota di pesisir negeri itu hancur oleh gelombang besar. Topan super Haiyan menyapu 70-80 persen area yang dilewatinya.
Korban tewas Kebanyakan karena tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, selain itu juga tertimbun puing-puing bangunan. Warga menggambarkan topan Haiyan seperti tsunami meratakan rumah-rumah dan menenggelamkan ratusan orang di kota.
Jumlah korban tewas meningkat signifikan dari perkiraan awal Sabtu (9/11) kemarin yang menyebut setidaknya ada 1.000 orang meninggal. Elmer Soria, dari Kepolisian Filipina mengatakan pihaknya telah menggelar pertemuan dengan gubernur dan para pejabat. Pemerintah mengatakan berdasarkan perkiraan mereka, saat ini sudah 10.000 warga yang tewas.

Topan Haiyan menghantam Filipina dengan kecepatan 275 kilometer per jam. Ibu kota Provinsi Leyte, Tacloban yang mempunyai populasi 220.000 jiwa, adalah yang paling parah terkena dampak.
Kota dan desa-desa yang berjarak satu kilometer dari bibir pantai terbenam oleh gelombang badai, menyisakan mayat-mayat mengambang, dan reruntuhan bangunan, pohon tumbang, serta tiang listrik roboh di jalan-jalan.

Tayangan televisi memperlihatkan anak-anak berpegangan pada atap rumah-rumah untuk bertahan hidup. “Dari helikopter, Anda dapat melihat sejauh mana kerusakannya. Dari pantai hingga satu kilometer ke dalam pulau, tak ada struktur bangunan yang masih berdiri. Ini seperti tsunami. Mengerikan,” kata Menteri Dalam Negeri Filipina Manuel Roxas.


Pejabat kota kini tengah berjuang mengevakuasi mayat-mayat dan mengirim pasokan bahan makanan kepada mereka yang bertahan hidup. Pemerintah juga melaporkan terjadi penjarahan luas di berbagai pertokoan. Otoritas masih berupaya untuk mengembalikan ketertiban dan memperbaiki jaringan komunikasi yang rusak. ( vvn / CN19 ) suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar