Usaha manusia dalam mempertahankan
keindahan dalam bahasa daerah yang terdapat di Indonesia.
Latar Belakang :
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bangsa Indonesia,
dari sekian banyak suku bangsa di Indonesia semua memakai bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu bangsa. Dalam fungsinya dalam berkomunikasi saat ini
bahasa Indonesia mulai mengalami perubahan. Hilangnya kemampuan generasi masa
kini untuk menerapkan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar,
tergantikan oleh penggunaan bahasa Indonesia yang campur aduk serta bergesernya
pemahaman akan penggunaan bahasa Indonesia secara benar.
Seringnya
penggunaan bahasa Indonesia kini bercampur dengan bahasa gaul ataupun dengan
bahasa daerah serta Inggris, sehingga dalam aplikasinya bahasa Indonesia
mengalami pergeseran makna. Hal ini memang tidak terlepas dari perkembangan
teknologi yang semakin maju. Banyaknya budaya barat yang masuk serta adanya
trend pemakaian kata-kata yang lebih dianggap keren alih-alih memakai bahasa
Indonesia secara baik dan benar. Kita mesti memahami adanya sejarah bahasa
Indonesia, dimasa lalu telah mengalami banyak perkembangan sehingga akhirnya
ditetapkan sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia baik dalam Sumpah Pemuda
maupun dalam Proklamasi Kemerdekaan. Bagaimana akhirnya bahasa yang begitu kita
banggakan sebagai bahasa pengantar kita dalam berkomunikasi antar suku yang
berbeda-beda kini makin mengalami perubahan pemakaian.
Contoh kasus :
Karena
lebih sering menonton film barat ketimbang film dalam negeri, maka penggunaan
bahasa Indonesia terkadang bercampur dengan pemakaian bahasa asing. Yang membuat
si pengguna bahasa tersebut merasa lebih percaya diri. Dan terkadang lebih
sering menggunakan bahasa yang tidak baku.
“Sorry, engga sengaja.”
Yang seharusnya adalah, “Maaf
saya tidak sengaja.” Penggunaan kata “sorry’ dalam bahasa asing dan pencampuran
bahasa tidak baku “engga” dalam pengungkapan kalimat tersebut.
(edukasi.kompasiana.com/2012/09/18/keindahan-bahasa-indonesia-yang-semakin-punah-493902)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar