RS.
Harjito. Kelahiran Jakarta, 07 Maret 1966. Memiliki usaha
Chinese food yang bertempat di Otista, Jakarta Selatan. Tempat yang diberi nama
dengan “Kedai Gaul Feza”. Ia baru
memulai usaha kecil ini, tetapi sebelumnya sudah pernah mencoba beberapa usaha
Franchises seperti, Crepes, RFC, Semerbak Coffee. Tetapi semua usaha itu kurang
memungkinkan memiliki untung lebih baginya, maka ia mencoba usaha sendiri dan
usaha tersebut dijalankan oleh beberapa karyawannya. Menurutnya usaha tersebut
juga belum terlihat perkembangan yang melonjak, tetapi Ia tetap berusaha dengan
usahanya tersebut supaya dapat mencapai apa yang ia inginkan bahkan lebih dari
itu. Usahanya tersebut telah berjalan selama 9 bulan, dengan membangun konsep
yang sesuai dengan anak muda karena usahanya berdekatan dengan sebuah kampus.
Usaha kuliner yang dirintisnya ini memiliki 3 karyawan tetap dan memiliki tugas
masing dalam usahanya.
9
Konsep yang telah diterapkan oleh RS. Harjito:
1.
Peluang
Usaha Baru
Peluang usaha baru adalah proses
dimana seseorang/sekelompok orang melakukan kerja usaha. Kesempatan atau waktu
yang tepat yang seharusnya di ambil atau dimanfaatkan bagi seseorang
wirausahawan mendapat keuntungan. banyak peluang yang di siasiakan, sehingga
berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang
melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. hanya seorang wirausahawan
yang dapat berpikir kreatif serta berani mengambil risiko itulah yang dengan
tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.
Banyak
peluang yang tersia – siakan sehingga berlalu begitu saja hal
itu terjadi karena tidak semua orang atau manusia dapat melihat peluang dan
jika mereka melihatpun belum tentu berani untuk memanfaatkan peluang tersebut.
hanya seorang wirausahawan yang bisa berfikir kreatif serta berani dalam
mengambil risiko dengan tanggap dan cepat untuk memanfaatkan peluang itu.
Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan terdapat
konsekuensi oleh pengambil keputusan itu. namun jika berhasil dapat dikatakan
mendapat keuntungan, dan jika gagal maka itu adalah bagian dari risiko yang
harus dihadapi, meskipun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang
berharga bagi seorang wirausahawan agar dapat bekerja lebih baik sehingga
mendapatkan keuntungan dari hasil kerja dan peluang yang telah ia manfaatkan
tersebut.
Konsep yang telah dijalankan RS.
Harjito adalah ia telah berusaha membuka
usaha baru dengan modal pribadi dan dijalankan dengan beberapa karyawannya.
Usaha yang tidak ada campur tangannya dengan pihak lain atau dengan membeli
nama usaha lain, murni dengan nama asli RS. Harjito itu sendiri.
2.
Pembiayaan
Pembiayaan adalah dimana seorang
wirausahawan menyediakan sumber daya (material/non material). Dalam arti
sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh
lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas
berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
dikerjakan oleh orang lain. Pembiayaan adalah suatu modal yang deiperlukan
untuk membuat suatu usaha. Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital
dalam pembuatan usaha baru. Yang paling utama pembiayaan biasanya menggunakan
uang modal, terkadang modal yang besar dibutuhkan untuk membuat suatu usaha
baru.
Tujuan dan Fungsi Pembiayaan
a. Tujuan
Pembiayaan
Tujuan pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan
ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat
dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri,
pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang
produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi
kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
b. Fungsi
pembiayaan
Keberadaan bank syariah yang
menjalankan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah bukan hanya untuk mencari
keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk
menciptakan lingkungan bisnis yang aman, diantaranya :
1. Memberikan pembiayaan dengan
prinsip syariah yang menerapkan sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.
2. Membantu kaum dhuafa yang
tidak tersentuh oleh bank konvensional karena tidak mampu memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh bank konvensional.
3. Membantu masyarakat ekonomi
lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan
membantu melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan
Masalah-Masalah Pembiayaan
Masalah yang dihadapi berkaitan dengan kesulitan yang bisanya dihadapi wiraswastawan diantaranya:
1. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
2. Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4. Preferensi dari pemodal
5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.
Dalam menentukan pembiayaan modal, wiraswasta harus menentukan jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan, disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tahapan pendanaan pengembangan bisnis adalah:
1. Pendanaan tahap awal
2. Pendanaan ekspansi atau perkembangan
3. Pembiayaan akuisisi dan laveraged buyouts.
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan sangat mahal didapatkan. Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih spesifik.
Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent sebagai laporan rugi laba dimasa depan.
Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel, tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cari lain. Pembagian kepemilikan saham merupakan cara lain untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Sebagian besar investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis resiko:
1. Resiko tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya modal
2. Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif\
Masalah yang dihadapi berkaitan dengan kesulitan yang bisanya dihadapi wiraswastawan diantaranya:
1. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
2. Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4. Preferensi dari pemodal
5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.
Dalam menentukan pembiayaan modal, wiraswasta harus menentukan jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan, disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tahapan pendanaan pengembangan bisnis adalah:
1. Pendanaan tahap awal
2. Pendanaan ekspansi atau perkembangan
3. Pembiayaan akuisisi dan laveraged buyouts.
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan sangat mahal didapatkan. Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih spesifik.
Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent sebagai laporan rugi laba dimasa depan.
Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel, tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cari lain. Pembagian kepemilikan saham merupakan cara lain untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Sebagian besar investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis resiko:
1. Resiko tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya modal
2. Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif\
Konsep yang telah dijalankan:
RS. Harjito sendiri telah menggunakan modal usahanya dengan menggunakan modal
sendiri tanpa menggunanakan pinjaman dari bank atau pun modal bersama dengan
orang lain.
3.
Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan
komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya
dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Manajemen
Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan
oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk
mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi,
dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika
menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang
lebih baik terhadap perusahaan.
Sebagai falsafah bisnis,
konsep pemasaran bertujuan
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan
konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu
yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah
sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
1.
Orientasi pada Konsumen
2.
Penyusunan kegiatan pemasaran secara
integral
3.
Kepuasan Konsumen
Konsep yang telah
dilakukan: Pemasaran yang telah dilakukan yaitu
dengan mendirikan usaha tersebut tepat didekat kampus, yang artinya memungkinkan
peluang usaha tersebut berjalan lancar.
4.
Kepemilikan
Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol
terhadap usaha yang dimiliki/dijalani secara eksklusif dan menggunakannya untuk
tujuan pribadi. Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan
mencari keuntungan (profit eriented). Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan
teknis dalam produksi yang tujuannya untuk menghasilkan barang dan jasa
(product eriented). Jadi perusahaan merupakan bagian dari badan usaha;
Perusahaan adalah alat badan usaha dalam upaya mencapai tujuannya, yaitu
memperoleh keuntungan/laba.
Konsep yang telah
dilakukan: Kepemilikan usaha
tersebut adalah perusahan yang
dimiliki dan di kelola oleh satu orang. Usaha dan pemiliknya adalah satu kesatuan
dan sama di mata hokum dan sepenuhnya adalah
milik RS. Harjito selaku orang yang mengeuarkan modal, ide, dan usaha baru.
5.
Sumber
Daya Manusia
Sumber Daya
Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam
organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan
kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen
personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah
(kuantitas) dan tipe (kualitas). Sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik dan melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen
yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Manajemen sumber
daya manusia, disingkat MSDM,
adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranansumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara
efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi
maksimal MSDM didasari pada suatu
konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia -
bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM
menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll. Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Konsep yang telah
dilakukan: RS. Harjito memiliki
tiga orang karyawan dalam usahanya, ia mempekerjakan karyawan tersebut untuk
membantu mengurusi usaha barunya dan dia adalah sebagai orang yang mengontrol
perkembangan usaha tersebut. Dan telah menetapkan perkerjaan mereka dalam
bidangnya masing-masing dan memiliki tanggung jawab dan gaji yang sesuai.
6.
Organisasi
Organisasi Perusahaan adalah adanya
orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan; tersusun dari jumlah subsistem
yang saling berhubungan dan saling tergantung; bekerja bersama atas dasar
pembagian kerja, peran dan wewenang; serta memiliki tujuan tertentu yang hendak
dicapai.
Definisi Organisasi Perusahaan (Kast &
Rosenzweig) :
1. Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebih luas.
2. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tujuan.
3. Suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan & fasilitas.
4. Suatu subsistem struktural, yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang terpadu.
5. Suatu subsistem psikososial, yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
6. Suatu subsistem manajerial yang merencanakan & mengendalikan semua usaha.
1. Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebih luas.
2. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tujuan.
3. Suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan & fasilitas.
4. Suatu subsistem struktural, yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang terpadu.
5. Suatu subsistem psikososial, yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
6. Suatu subsistem manajerial yang merencanakan & mengendalikan semua usaha.
Konsep yang telah dilakukan: Seluruh karyawan
sudah mendapat tugas dan wewenang serta kewajiban masing-masing dalam
perusahaan. Serta peran utama RS. Harjito adalah sebagai pemilik serta orang
yang mengatur dan mengawasi jalannya usaha tersebut dengan dibantu oleh
karyawannya yang telah diberi tanggung jawab masing-masing untuk menjalankan
kewajibannya.
7.
Kepemimpinan
kepemimpinan
(leadership) adalah proses mempengaruhi dan memberikan semangat kepada orang
lain untuk bekerja dalam mencapai suatu tujuan umum dan kemudian memberikan
mereka kekuatan dan kebebasan dalam pencapaiannya. Beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan dalam kepemimpinan wirausaha, antara lain:
1. Pemimpin yang baik harus mampu memengaruhi orang lain
dengan memberikan teladan, member pandangan masa depan, melakukan bimbingan
atau konsultasi dan member motivasi.
2. Seorang pemimpin usaha, selain harus pandai memotivasi
karyawan juga harus pandai membangun system yang mendorong karyawan untuk
terus-menerus mau bekerja keras demi tercapainya tujuan perusahaan.
3. Seorang wirausahawan harus terus-menerus mengasah kemampuan
kepemimpinannya agar mampu mengelola dan mengembangkan bisnisnya, melalui
pemanfaatan waktu dan tenaga orang lain.
4. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan, sehingga para
wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kapada
karyawan atau seorang karyawan yang diangkat menjadi pemimpin pada posisi
tertentu yang bisa saja mewakili dan bertindak atas nama dia.
Banyak
pendekatan, perspektif, dan definisi untuk menjelaskan bagaimana sesorang
dikatakan sebagai pemimpin dan memiliki jiwa kepemimpinan. Pemimpin bukan orang
yang dicintai-dikagumi, pemimpin itu nyata, pemimpin mempunyai pengikut dan
pemimpin bukan jabatan.
Konsep
yang telah dilakukan: RS.
Harjito selalu menciptakan suatu tatanan dan keyakinan bagi para karyawan dan
dengan bergairah mengejarnya, menghargai dan mendukung para karyawan, memberikan
contoh kepada para karyawan, mengupayakan agar para karyawan selalu fokus pada
tujuan yang menantang dan terus mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan
tersebut, menyediakan sumber daya ysng dibutuhkan para karyawan untuk mencapai
tujuan mereka, berkomunikasi dengan para karyawan, menghargai keragaman para
karyawan, merayakan keberhasilan para pekerja, mendorong kreativitas di antara
para pekerja, mempertahankan selera humor, dan serta menatap terus masa depan
tanpa menyerah dan terus berusaha.
8.
Evaluasi Usaha
Evaluasi
Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana
usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai
pada akhir masa produksi. Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses
yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari
kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil
monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang
sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus
menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi
ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
Tujuan evaluasi usaha Evaluasi
kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana
dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Terdapat beberapa kegunaan dari
evaluasi kelayakan usaha, yaitu:
1.
Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya.
2.
Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang
keberhasilan investasi yang bersangkutan.
Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan
Usaha :
1. Analisa
Aspek Pasar
Evaluasi
aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek
tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar
luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang
bersangkutan.
2. Analisis
Aspek financial
Analisis
aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari
suatuperusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial
tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan
suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang
ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk
melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan
evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan
pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu
proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa
investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau
penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi
biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva
tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk
menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik
maupun fungsinya.
Konsep
yang telah dilakukan: RS. Harjito selalu mengevaluasi
hasil usahanya pada setiap akhir bulan sekali. Menghitung adanya peningkatan
atau penurunan pada finansial, tenaga kerja, usaha, serta peluang usahanya
tersebut ditiap bulan. Dan survey yang telah ia dapat selama 9 bulan usahanya berjalan
ini adalah, terkadang pendapatannya meningkat tapi terkadang juga menurun.
Semua itu tergantung dengan banyaknya mahasiswa yang membeli makanan disana,
bila masa libur telah tiba biasanya usahannya hanya mendapat banyak pelanggan
dari para perkerja saja.
9.
Pengembangan
Usaha
Pengembangan usaha
adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan
potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha,
tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha. Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau
tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi.
Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu :
Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu :
1. Tingkat
Produk .
Pada
level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi
baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental.
a. Perkembangan
Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau
teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus
benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
Misalnya
dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah
ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk
ponsel anda.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat
Komersial .
Dalam
contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni
et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru.
Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu
secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak
masalah.
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3. Tingkat
Korporasi .
Bila organisasi harus
memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita
memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada
produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
Dan pada intinya
tingkat pengembangan usaha ini adalah tentang merger & akuisisi (M
& A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi
strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
Konsep yang telah dilakukan:
Dalam usahanya tersebut, belum banyak perkembangan yang terjadi dalam pengembangan
usahanya. Tetapi beberapa yang sudah berkembang adalah jenis makanan yang mulai
berekperimen sendiri dan berbeda dengan yang lain, dan ini menjadi salah satu
cara untuk mengambil minat pengunjung untuk mencoba masakan baru dan beberapa
paket serta yang sengaja dibuat untuk
untuk memperbanyak pelanggan. Dalam hal fasilitas, belum ada yang berubah dari
awal berdiri hingga sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar