Curug Cilember.
Curug Cilember berlokasi
di daerah Bogor. Tepatnya berada di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua,
20 Km dari Bogor. Curug Cilember adalah tempat rekreasi yang belum
banyak di ketahui dan tempat ini masih sangat alami dan juga sangat
menyatu dengan alam. Kita dapat menjumpai 7 air terjun dengan
berjalan kaki menaiki gunung. Disana juga terdapat rumah kupu-kupa
yang terdapat lebih dari 12 spesies kupu-kupu yang bisa dijumpai.
Juga terdapat rumah kayu untuk beristirahat dekat dengan air terjun
ke-7 (air tejun yang berada dipaling bawah). Disini terdapat pula
Laboratorium penangkaran kupu-kupu yang akan melengkapi pengetahuan
Anda tentang satwa kupu-kupu dari berbagai jenis. Selain itu, kami
menyediakan Camping Ground, untuk Anda yang ingin beristirahat
sebelum melanjutkan perjalanan ke obyek utama Curug Cilember (air
tejun paling atas yaitu curug ke-1).
Salah satu obyek yang
menarik disini adalah terdapatnya tujuh curug berurutan dengan airnya
yang jernih, segar mengalir sampai ke sungai Cilember, Cisarua.
Semuanya dapat kita nikmati dengan berjalan mendaki di sela-sela
pohon Pinus. Untuk sampai ke Curug yang ke tujuh waktu yang ditempuh
lebih kurang 3 jam berjalan kaki hingga sampai pada curug yang
pertama yang berada paling atas. Setiap tingkat air terjun memiliki
air yang lebih deras dari tingkat sebelumnya.
Curug Cilember merupakan
arena wisata yang patut di kunjungi bagi orang-orang yang suka
mendaki gunung dan wisata bersama keluarga.
Taman Bunga Nusantara.
Daerah luas dengan
hamparan tanaman hijau, bunga-bunga cantik yang tertata rapi, dan
bebas polusi. Itulah gambaran dari tempat rekreasi Taman
Bunga Nusantara di Puncak. Beralamat di Jl. Mariwati KM 7,
Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat,
taman ini menyajikan berbagai jenis bunga baik bunga lokal maupun
yang berasal dari luar negeri.
Terdapat taman labirin,
taman yang berdinding tanaman menyerupai tembok pembatas setinggi
manusia dan membentuk lorong-lorong di mana tujuan akhir Anda
memasuki labirin ini adalah mencapai daerah yang terdapat di tengan
labirin ini dan memiliki sebuah menara pengawas yang berjarak kira
kira 20 meter dari pintu masuk labirin untuk memantau orang-orang
yang tersesat dalam labirin. Di Taman Bunga Nusantara juga
menyediakan berbagai taman lain dengan suasana berbeda. Seperti Taman
Paris, Taman Jepang, atau Taman Bali. Tanaman dan bunga pada taman
ini merupakan ciri khas dari daerah-daerah tersebut. Begitu juga
dengan dekorasi taman yang telah disesuaikan, sehingga Anda dapat
merasakan suasana daerah masing-masing.
Di dekat pintu keluar,
Anda akan melihat rumah kaca dengan luas 2.200 m2 dengan
lebih dari 3000 panel kaca yang menyimpan beraneka macam tanaman.
Jika anda sangat menyukai tanaman sangat disarankan untuk berwisata
ke Taman Bunga Nusantara ini.
Museum Zoologi Bogor.
Museum yang berada di Kota
Bogor tepatnya di dalam Kebun Raya Bogor ini terdapat koleksi beragam
fauna yang diawetkan. Museum yang awalnya berfungsi sebagai
Laboratorium Zoologi untuk penelitian berkaitan dengan pertanian dan
binatang hama. Sekarang dapat di nikmati sebagai onjek wisata ilmu
pengetahuan, disini terdapat 650 jenis binatang
mamalia (menyusui), 1100 jenis burung yang berasal berbagai wilayah
di Indonesia, 600 jenis reptil dan ikan, moluska yang terdiri dari
2300 jenis, 10.000 jenis serangga serta 700 jenis invertebrate
spesimen lainnya.
Menurut sejarah berdirinya museum ini merupakan gagasan dari Dr. JC Koningsberger, dia adalah seorang ahli botani yang sedang berkunjung ke Kota Bogor pada Agustus 1894. Pada saat itulah museum yang luasnya 402m2 ini mulai dibangun hingga selesai akhir Agustus 1901, lalu saat itu diberi nama Landbouw Zoologisch Museum.
Kemudian pada 1906 namanya berubah menjadi Zoologisch Museum. Empat tahun kemudian namanya berubah kembali menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium. Setelah sempat tidak berkembang karena pergolakan politik dunia pada masa penjajahan Jepang, lalu museum ini berganti nama lagi menjadi Museum Zoologicum Bogoriense di antara tahun 1945-1947. Hingga kini nama tersebut terus digunakan, kemudian sering disebut Museum Zoologi Bogor. Sejak Agustus 1997 museum yang dibawah naungan Pusat Penelitian Biologi-LIPI ini sudah memiliki Gedung Widyasatwaloka di Cibinong, yang merupakan gedung untuk penelitian satwa.
Menurut sejarah berdirinya museum ini merupakan gagasan dari Dr. JC Koningsberger, dia adalah seorang ahli botani yang sedang berkunjung ke Kota Bogor pada Agustus 1894. Pada saat itulah museum yang luasnya 402m2 ini mulai dibangun hingga selesai akhir Agustus 1901, lalu saat itu diberi nama Landbouw Zoologisch Museum.
Kemudian pada 1906 namanya berubah menjadi Zoologisch Museum. Empat tahun kemudian namanya berubah kembali menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium. Setelah sempat tidak berkembang karena pergolakan politik dunia pada masa penjajahan Jepang, lalu museum ini berganti nama lagi menjadi Museum Zoologicum Bogoriense di antara tahun 1945-1947. Hingga kini nama tersebut terus digunakan, kemudian sering disebut Museum Zoologi Bogor. Sejak Agustus 1997 museum yang dibawah naungan Pusat Penelitian Biologi-LIPI ini sudah memiliki Gedung Widyasatwaloka di Cibinong, yang merupakan gedung untuk penelitian satwa.